Gliocladium sp. dan Trichoderma Harsianum sp. merupakan agen antagonis tumbuhan yang berperan menekan populasi dan aktivitas patogen tumbuhan seperti Fusarium sp, Rhizoctonia solani, Rhyzopor sp, dan Phytium sp (Mukerji and Grag, 1988 dalam Nanik et al., 1993).
Agen antagonis tumbuhan adalah mikroorganisme yang mengintervensi patogen dalam menimbulkan penyakit. Efektivitasnya dapat dilihat dengan tidak berkembangnya penyakit tersebut.
Peran antagonis Gliocladium sp. terhadap patogen tular tanah dengan cara kerja seperti parasitisme, kompetisi, dan antibiosis.
GLIOCLADIUM sp.
Gliocladium sp. dapat memproduksi gliovirin dan viridin yang merupakan antibiotik yang bersifat fungisitik. gliovirin merupakan senyawa yang dapat menghambat pertumbuhan beberapa jamur patogen dan bakteri.
Cendawan Gliocladium sp .memarasit inangnya dengan cara menutupi atau membungkus patogen, memproduksi enzim-enzim dan menghancurkan dinding sel patogen hingga patogen mati (Howell, 1989 dalam Ariani, 2001).
Gliocladium sp dapat hidup baik sebaagai saprofit maupun parasit pada cendawan lain, dapat berkompetisi akan makanan, dapat menghasilkan zat penghambat dan bersifat hiperparasit (Papavizas, 1985)
Gliocladium sp dapat digunakan untuk mengendalikan penyakit tular tanah, termasuk penyakit damping off pada kacang buncis dan kubis, bercak daun pada tomat dan penyakit penyemaian pada tanaman kapas (Mahr, 1994)
TRICHODERMA HARSIANUM sp.
Sedangkan Trichoderma Harsianum sp. menghasilkan enzim kitinase dan B-1.3-glukanase dengan proses antagonis parasitisme.
Trichoderma Harsianum sp dapat berkolonisasi pada daun, batang kayu busuk, timbunan kompos dan aktif dalam tanah. Trichoderma Harsianum sp sangat agresif terhadap cendawan lain. Cendawan ini mampu mematikan cendawan lain dengan toksin yang dihasilkan, antara lain trichodermin dan trichotoxin, kemudian mengkomsumsinya dengan menggunakan suatu kombinasi enzim
Penyakit Sasaran
Gliocaldium sp. dan Trichoderma Harsianum efektif mengendalikan layu pada tanaman yang disebabkan oleh jamur Fusarium sp. dan patogen tanah lainnya.
Keunggulan
Keunggulan Gliocaldium sp. dan Trichoderma Harsianum sp. sebagai fungisida alami yaitu :
1. Tidak meninggalkan residu beracun pada hasil pertanian, dalam tanah, maupun pada aliran tanah.
2. Aman bagi manusia, hewan peliharaan, dan tanaman.
3. Tidak menyebabkan fitotoksin (keracunan) pada tanaman.
4. Sangat sesuai digunakan sebagai komponen pertanian organik.
Cara penggunaan
100 gr formulasi Gliocaldium sp. atau Trichoderma Harsianum sp. dicampur rata dengan 20 kg pupuk kandang atau kompos matang, diamkan selama seminggu atau lebih ditempat teduh.
Penggunaan
1. Sebagai campuran media.
2. Sebagai pupuk dasar.
Penggunaan Gliocaldium sp. dan Trichoderma Harsianum sp. akan lebih efektif mengendalikan patogen tanaman jika diberikan pada awal tanam sebagai pengendali preventif.
Bila tanaman sudah terserang penyakit maka Gliocladium sp. dan Trichoderma Harsianum sp tetap digunakan untuk melokalisir serangan.
Sumber :
-Balai Proteksi Tanaman Pertanian Deptan.
-http://fungi-vol.blogspot.com/2008_01_01_archive.html
-http://klikpertanian.blogspot.com/2010/01/trichoderma.html
Wah, ane mau dong yg ini nih bro.... mantab... perbanyakannya gimana yah...
BalasHapusBoleh saja bro, untuk perbanyakkan saya lagi cari literatur pembanding dengan cara yg lebih mudah.
BalasHapusDitunggu saja ya.
Terima kasih sudah mampir.